
MAKALAH
KURIKULUM
2013
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TELAAH KURIKLUM
PENGAMPU : NURDIAN SUSILOWATI
Oleh:
Muhammad Irawan
7101413313
Muhammad Irawan
7101413313
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang perlunya perubahan kurikulum menurut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh bahwa ditengah perubahan zaman, sistem
pendidikan di Indonesia juga harus selalu ikut menyesuaikan. Pengembangan
kurikulum 2013 diharapkan dapat menjadi jawaban untuk meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia hadapi perubahan dunia. Pengembangan kurikulum 2013 sudah
melalui proses panjang dan ditelaah sehingga saatnya disampaikan ke publik agar
dapat bisa memberi pandangan lebih sempurna. Dengan segala konsekuensinya,
perubahan kurikulum yang akan dimulai 2013 harus dilakukan jika tidak ingin
kualitas SDM Indonesia tertinggal.
Pemerintah akan mengubah kurikulum Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, serta Sekolah Menengah Kejuruan dengan
menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes
dan portofolio saling melengkapi. Basis perubahan kurikulum 2013 terdiri dari
dua komponen besar, yakni pendidikan dan kebudayaan. Kedua elemen tersebut
harus menjadi landasan agar generasi muda dapat menjadi bangsa yang cerdas
tetapi berpengetahuan dan berbudaya serta mampu berkolaborasi maupun
berkompetisi.
Adapun orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah
tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
Perubahan yang paling berdasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis science
dan tidak berbasis hafalan lagi.
Rencananya pada Kurikulum 2013 ini, pengurangan mata
pelajaran sekolah akan terjadi di tingkat SD dan SMP. SMP yang semula mempunyai
12 mata pelajaran, pada tahun 2013 hanya akan mempunyai 10 mata pelajaran. 10
mata pelajaran tersebut yakni Pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya dan Muatan
Lokal, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan Prakarya. Adapun dari sisi jam
pelajaran, kurikulum baru ini akan menambah panjangnya jam pelajaran. Untuk SD
kelas 1 dari 26 jam per minggu menjadi 30 jam. Untuk kelas 2 SD dari 27 jam
menjadi 32 jam. Sedangkan untuk kelas 3 SD dari 28 jam menjadi 34 jam,
sementara kelas 4, 5, 6 SD dari 32 menjadi 36 jam per minggu.
Untuk SD, terjadi perubahan dari 10 mata pelajaran menjadi hanya enam. Keenam mata pelajaran itu adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Kesenian. Sedangkan IPA dan IPS menjadi tematik di pelajaran-pelajaran lain.
Ditingkat SMP, pemberian pelajaran akan mempergunakan Tekonologi Informasi Komunikasi (TIK) didalam kelas. Kebijakan ini memungkinkan pemakaian laptop didalam kelas oleh siswa. Dengan harapan, wawasan siswa dapat semakin terbuka. Sementara ditingkat SMA, siswa mendapatkan matapelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Dari sistem pendidikan ini, per jurusan dijenjang pendidikan SMA tidak dilakukan. Jumlah jam untuk siswa SMK hanya bertambah sekitar 2 jam per minggu. Khusus di SMK, penyesuaian jenis keahlian akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar atau tren saat ini. Namun seluruh siswa SMK ditiap jurusan akan mendapatkan mata pelajaran umum.
Kurikulum pendidikan baru ini akan diterapkan pada tahun
ajaran 2013/2014. Namun kurikulum ini akan mulai berlaku untuk kelas 1 dan 4
sekolah dasar, dan VII SMP, baik negeri yang dikelola Kemendikbud maupun
Kementerian Agama dan juga sekolah swasta, sedangkan lainnya bertahap. Hal ini
dikarenakan kelas yang lebih tinggi sedang mempersiapkan ujian nasional.
Harapannya, tiga tahun akan datang semua tingkatan sudah menggunakan sistem
ini.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004
dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
secara terpadu.
Pengembangan Kurikulum 2013 mengacu pada standar nasional
pendidikan. Tujuannya adalah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum. Kurikulum 2013 bertujuan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.
Selain itu penyusunan Kurikulum 2013 adanya elemen- elemen
perubahan yang signifikan. Perubahan ini harus dapat menjadi acuan bagi satuan
pendidikan untuk dapat melaksanakn kurikulum 2013 dengan penuh percaya diri.
Sebagai uji coba pelaksanaan Kurikulum 2103 dilaksanakan di kelas I dan Kelas
IV pada Sekolah Dasar. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 berbasis tematik
integratif atau tematik terpadu. Pada kegiatan inti dikembangkan pendekatan
ilmiah yaitu pendekatan saintifik dan proses penilaian otentik.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata
desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah diberikannya kewenangan kepada
satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan,
seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan maupun
pelaksanaannya di satuan pendidikan.
Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya.
Kurikulum SD Negeri Tompomulyo 02 mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah.
Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai
melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya
sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian atau definisi dari
kurikulum?
2. Bagaimana definisi Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan
kurikulum 2013?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi kurikulum secara
umum
2. Mengetahui isi kurikulum 2013
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan
kurikulum 2013
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal
dari kata dalam Bahasa Latin curerer yaitu pelari, dan curere yang artinya
tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh
oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Kemudian pengertian
kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai
rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari
peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.
Berikut ini beberapa pengertian
kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
- Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
- Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
- Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
- Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Jika
kita lihat gambar di atas, terdapat lebih dari 5 model kurikulum yang telah
digunakan oleh Indonesia:
1. Kurikulum Sekolah Dasar
2. Kurikulum Proyek Printis
Sekolah Pembangunan (PSPP)
3. Kurikulum 1984
4. Kurikulum 1994
5. Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) 2004
6. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006
7. Kurikulum 2013
B. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematik-integratif,
menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa,
mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita
memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik.
Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya
mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di
zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Kurikulum 2013
berfokus pada 4 mata pelajaran yaitu matematika, bahasa Indonesia, pendidikan
agama Islam dan Pendidikan kewarganegaraan.
Penyusunan dan pengembangan Kurikulum
2013 bertujuan untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga
kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam mengembangkan program-program
yang akan dilaksanakan.
Selain itu, Kurikulum 2013
disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
a. belajar untuk beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. belajar untuk memahami dan menghayati,
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan
berbuat secara efektif,
d. belajar untuk hidup bersama dan
berguna untuk orang lain, dan
e. belajar untuk membangun dan menemukan
jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kurikulum
2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut:
1) pola pembelajaran
yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta
didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang
sama;
2) pola pembelajaran
satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
3) pola pembelajaran
terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari
siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) pola pembelajaran
pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar
kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran
alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7) pola pembelajaran
berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan
(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu
pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu
pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi
pembelajaran kritis.
C. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan
karakteristik sebagai berikut:
1) Mengembangkan keseimbangan
antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2) Sekolah merupakan
bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan
apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) Memberi waktu yang
cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5) Kompetensi dinyatakan
dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6) Kompetensi inti
kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti;
7) Kompetensi dasar
dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
D. Definisi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi
Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang
harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas, atau program
sedangkan Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang
harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran
E. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013
Kelebihan
Kurikulum 2013
- Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
- Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
- Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini.
- Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
- Siswa harus aktif dan kreaktif.
tak seperti kurikulum
sebelumya materi di kurikulum terbaru ini lebih ke pemecahan masalah. Jadi
siswa untuk aktif mencari informasi agar tidak ketinggalan materi pembelajar.
- Penilaian di dapat dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa bukan hanya di dapat dari nilai ujianya saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan,religi,praktek,sikap dan lain lain
Kelemahan
Kurikulum 2013
- Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
- Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
- Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
- Guru jarang menjelaskan. guru banyak yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini beliau tidak perlu menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar matematika,fisika,dll tidak cukup hanya membaca saja.
F. Isi Kurikulum 2013
Pada SD – MI (Sekolah Dasar - Madrasah Ibtidaiyah)
Kurikulum 2013 berbasis pada sains.
Kurikulum 2013 untuk SD, bersifat tematik integratif. Kompetensi yang ingin
dicapai adalah kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi.
Mata pelajara (MAPEL) SD diantaranya:
1. Pendidikan Agama
Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi.
Mata pelajara (MAPEL) SD diantaranya:
1. Pendidikan Agama
2. PPKn
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. IPA
6. IPS
7. Seni Budaya dan Prakarya (Muatan
Lokal; Mulok)
8.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan Lokal;Mulok)
Alokasi waktu per jam pelajaran SD 35 menit
Banyak jam pelajaran per minggu Kelas I = 30 jam, kelas II= 32 jam, kelas III=34 jam, kelas IV, V,VI=36 jam
Alokasi waktu per jam pelajaran SD 35 menit
Banyak jam pelajaran per minggu Kelas I = 30 jam, kelas II= 32 jam, kelas III=34 jam, kelas IV, V,VI=36 jam
Pada SMP – MTs (Sekolah Menengah
Pertama – Madrasah Tsanawiyah)
Mata pelajaran SMP MTs kurikulum
2013 sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. PPKn
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. IPA
6. IPS
7. Bahasa Inggris
8. Seni Budaya (Muatan Lokal)
9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan Lokal)
10. Prakarya (Muatan Lokal)
Alokasi waktu per jam pelajaran SMP = 40 menit
Banyak jam pelajaran per minggu 38 jam
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. PPKn
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. IPA
6. IPS
7. Bahasa Inggris
8. Seni Budaya (Muatan Lokal)
9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan Lokal)
10. Prakarya (Muatan Lokal)
Alokasi waktu per jam pelajaran SMP = 40 menit
Banyak jam pelajaran per minggu 38 jam
Pada SMA – MA (Sekolah Menengah Atas
– Madrasah Aliyah)
Mata pelajaran SMA – MA kurikulum
2013 sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. PPKn
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
7. Seni Budaya (Muatan Lokal)
8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan Lokal)
9. Prakarya dan Kewirausahaan (Muatan Lokal)
Alokasi waktu per jam pelajaran SMA = 45 menit
Banyak jam pelajaran per minggu SMA = 39 jam
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. PPKn
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
7. Seni Budaya (Muatan Lokal)
8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan Lokal)
9. Prakarya dan Kewirausahaan (Muatan Lokal)
Alokasi waktu per jam pelajaran SMA = 45 menit
Banyak jam pelajaran per minggu SMA = 39 jam
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. kurikulum adalah rencana dan
pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik
dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.
2. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap
tingkat, kelas, atau program sedangkan Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk
mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui
pembelajaran
3. Kelebihan
Kurikulum 2013
a. Lebih menekankan pada pendidikan
karakter.
b. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah
tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
c. Merangsang pendidikan siswa dari
awal.
d. Kesiapan terletak pada guru.
e. Siswa
harus aktif dan kreaktif.
f. Penilaian
di dapat dari semua aspek
Kelemahan Kurikulum 2013
a. Pemerintah seolah melihat semua guru
dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013.
b. Tidak ada keseimbangan antara
orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
c. Pengintegrasian mata pelajaran IPA
dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar
tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
d. Guru jarang menjelaskan.
B. Saran
1. Untuk guru dan tenaga pengajar agar dapat
mengimplementasikan kerikulum 2013 dengan baik agar tujuan kurikulum dapat
tercapai.
2. Sejauh ini buku paket yang berstandar 2013 belum banyak
yang beredar sehingga alangkah lebih baik jika buku – buku berstandar kurikulum
2013 lebih cepat dibagikan ke sekolah – sekolah agar proses belajar tidak
terganggu
3. Kurikulum 2013 menekankan pada kemandirian peserta didik
sehingga diharapkan peserta didik banyak berlatih sendiri dan berkreativitas
tidak hanya di sekolah saja tapi bias juga di luar sekolah
C. Penutup
Demikian yang dapat
kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar