Senin, 02 Juni 2014

makalah kurikulum 2013







MAKALAH
KURIKULUM 2013

DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TELAAH KURIKLUM
PENGAMPU : NURDIAN SUSILOWATI




Oleh:
Muhammad Irawan
7101413313





UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang
Latar belakang perlunya perubahan kurikulum menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh bahwa ditengah perubahan zaman, sistem pendidikan di Indonesia juga harus selalu ikut menyesuaikan. Pengembangan kurikulum 2013 diharapkan dapat menjadi jawaban untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia hadapi perubahan dunia. Pengembangan kurikulum 2013 sudah melalui proses panjang dan ditelaah sehingga saatnya disampaikan ke publik agar dapat bisa memberi pandangan lebih sempurna. Dengan segala konsekuensinya, perubahan kurikulum yang akan dimulai 2013 harus dilakukan jika tidak ingin kualitas SDM Indonesia tertinggal.

Pemerintah akan mengubah kurikulum Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, serta Sekolah Menengah Kejuruan dengan menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi. Basis perubahan kurikulum 2013 terdiri dari dua komponen besar, yakni pendidikan dan kebudayaan. Kedua elemen tersebut harus menjadi landasan agar generasi muda dapat menjadi bangsa yang cerdas tetapi berpengetahuan dan berbudaya serta  mampu berkolaborasi maupun berkompetisi. 

Adapun orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Perubahan yang paling berdasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis science dan tidak berbasis hafalan lagi.

Rencananya pada Kurikulum 2013 ini, pengurangan mata pelajaran sekolah akan terjadi di tingkat SD dan SMP. SMP yang semula mempunyai 12 mata pelajaran, pada tahun 2013 hanya akan mempunyai 10 mata pelajaran. 10 mata pelajaran tersebut yakni Pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya dan Muatan Lokal, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan Prakarya. Adapun dari sisi jam pelajaran, kurikulum baru ini akan menambah panjangnya jam pelajaran. Untuk SD kelas 1 dari 26 jam per minggu menjadi 30 jam. Untuk kelas 2 SD dari 27 jam menjadi 32 jam. Sedangkan untuk kelas 3 SD dari 28 jam menjadi 34 jam, sementara kelas 4, 5, 6 SD dari 32 menjadi 36 jam per minggu.


           Untuk SD, terjadi perubahan dari 10 mata pelajaran menjadi hanya enam. Keenam mata pelajaran itu adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Kesenian. Sedangkan IPA dan IPS menjadi tematik di pelajaran-pelajaran lain.

           Ditingkat SMP, pemberian pelajaran akan mempergunakan Tekonologi Informasi Komunikasi (TIK) didalam kelas. Kebijakan ini memungkinkan pemakaian laptop didalam kelas oleh siswa. Dengan harapan, wawasan siswa dapat semakin terbuka. Sementara ditingkat SMA, siswa mendapatkan matapelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Dari sistem pendidikan ini, per jurusan dijenjang pendidikan SMA tidak dilakukan. Jumlah jam untuk siswa SMK hanya bertambah sekitar 2 jam per minggu. Khusus di SMK, penyesuaian jenis keahlian akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar atau tren saat ini. Namun seluruh siswa SMK ditiap jurusan akan mendapatkan mata pelajaran umum.
Kurikulum pendidikan baru ini akan diterapkan pada tahun ajaran 2013/2014. Namun kurikulum ini akan mulai berlaku untuk kelas 1 dan 4 sekolah dasar, dan VII SMP, baik negeri yang dikelola Kemendikbud maupun Kementerian Agama dan juga sekolah swasta, sedangkan lainnya bertahap. Hal ini dikarenakan kelas yang lebih tinggi sedang mempersiapkan ujian nasional. Harapannya, tiga tahun akan datang semua tingkatan sudah menggunakan sistem ini.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan Kurikulum 2013 mengacu pada standar nasional pendidikan. Tujuannya adalah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Kurikulum  2013  bertujuan  untuk  mempersiapkan  manusia  Indonesia agar  memiliki  kemampuan  hidup  sebagai  pribadi  dan  warga  negara yang  beriman,  produktif,  kreatif,  inovatif,  dan  afektif  serta  mampu berkontribusi  pada  kehidupan  bermasyarakat,  berbangsa,  bernegara, dan peradaban dunia.
Selain itu penyusunan Kurikulum 2013 adanya elemen- elemen perubahan yang signifikan. Perubahan ini harus dapat menjadi acuan bagi satuan pendidikan untuk dapat melaksanakn kurikulum 2013 dengan penuh percaya diri. Sebagai uji coba pelaksanaan Kurikulum 2103 dilaksanakan di kelas I dan Kelas IV pada Sekolah Dasar. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 berbasis tematik integratif atau tematik terpadu. Pada kegiatan inti dikembangkan pendekatan ilmiah yaitu pendekatan saintifik dan proses penilaian otentik.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.
Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya. Kurikulum SD Negeri Tompomulyo 02 mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya sekolah.

B.     Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian atau definisi dari kurikulum?
2.    Bagaimana definisi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar?
3.    Apa saja kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013?

C.    Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui definisi kurikulum secara umum
2.    Mengetahui  isi kurikulum 2013
3.    Mengetahui kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013

BAB II
PEMBAHASAN


A.     Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin curerer yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Kemudian pengertian kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.

Berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
  • Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
  • Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
  • Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
  • Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
  • Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
  • https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz4VgZMbDW-6QPLDFeq1w7bkoCPWXxNCQZLESwql_HjyEqkXrLDfqY1_lB9bN2wh9b2Vbre6d-Vf-jlBbmyUHaJD84_xm-Gc4SIFNFqDgc2XDIHV9_B5cXPa9uzqTsqXJgHp0uRDmPe80/s1600/perkembangan+kurikulum+di+indonesia.pngPengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.












Jika kita lihat gambar di atas, terdapat lebih dari 5 model kurikulum yang telah digunakan oleh Indonesia:
    1. Kurikulum Sekolah Dasar
2. Kurikulum Proyek Printis Sekolah Pembangunan (PSPP)
3. Kurikulum 1984
4. Kurikulum 1994
5. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004
6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
7. Kurikulum 2013

B.     Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematik-integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Kurikulum 2013 berfokus pada 4 mata pelajaran yaitu matematika, bahasa Indonesia, pendidikan agama Islam dan Pendidikan kewarganegaraan.
Penyusunan dan pengembangan Kurikulum 2013 bertujuan untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam mengembangkan program-program yang akan dilaksanakan.
Selain itu, Kurikulum 2013  disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
a.      belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b.      belajar untuk memahami dan menghayati,
c.      belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d.      belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e.      belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Kurikulum  2013  dikembangkan  dengan  penyempurnaan  pola pikir sebagai berikut:
1)     pola  pembelajaran  yang  berpusat  pada  guru  menjadi pembelajaran    berpusat  pada  peserta  didik.  Peserta  didik harus  memiliki  pilihan-pilihan  terhadap  materi  yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2)     pola  pembelajaran  satu  arah  (interaksi  guru-peserta  didik) menjadi  pembelajaran  interaktif  (interaktif  guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
3)     pola  pembelajaran  terisolasi  menjadi  pembelajaran  secara jejaring  (peserta  didik  dapat  menimba  ilmu  dari  siapa  saja dan  dari  mana  saja  yang  dapat  dihubungi  serta  diperoleh melalui internet);
4)     pola  pembelajaran  pasif  menjadi  pembelajaran  aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5)     pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6)     pola  pembelajaran  alat  tunggal  menjadi  pembelajaran berbasis alat multimedia;
7)     pola  pembelajaran  berbasis  massal  menjadi  kebutuhan pelanggan  (users)  dengan  memperkuat  pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8)     pola pembelajaran  ilmu pengetahuan  tunggal (monodiscipline) menjadi  pembelajaran  ilmu  pengetahuan  jamak (multidisciplines); dan
9)     pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.


C.    Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1)   Mengembangkan  keseimbangan  antara  pengembangan  sikap spiritual  dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2)  Sekolah  merupakan  bagian  dari  masyarakat  yang  memberikan pengalaman  belajar  terencana  dimana  peserta  didik  menerapkan apa  yang  dipelajari  di  sekolah  ke  masyarakat  dan  memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3)  Mengembangkan  sikap,  pengetahuan,  dan  keterampilan  serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4)  Memberi  waktu  yang  cukup  leluasa  untuk  mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5)  Kompetensi  dinyatakan  dalam  bentuk  kompetensi  inti  kelas  yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6)  Kompetensi  inti  kelas  menjadi  unsur  pengorganisasi  (organizing elements)  kompetensi  dasar,  dimana  semua  kompetensi  dasar  dan proses  pembelajaran  dikembangkan  untuk  mencapai  kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7)  Kompetensi  dasar  dikembangkan  didasarkan  pada  prinsip akumulatif,  saling  memperkuat  (reinforced)  dan  memperkaya (enriched)  antarmatapelajaran  dan  jenjang  pendidikan  (organisasi horizontal dan vertikal).

D.    Definisi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas, atau program sedangkan Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran

E.     Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013
Kelebihan Kurikulum 2013
  1. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
  2. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
  3. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini.
  4. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
  5. Siswa harus aktif dan kreaktif.
tak seperti kurikulum sebelumya materi di kurikulum terbaru ini lebih ke pemecahan masalah. Jadi siswa untuk aktif mencari informasi agar tidak ketinggalan materi pembelajar.
  1. Penilaian di dapat dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa bukan hanya di dapat dari nilai ujianya saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan,religi,praktek,sikap dan lain lain
Kelemahan Kurikulum 2013
  1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
  2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
  3. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
  4. Guru jarang menjelaskan. guru banyak yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini beliau tidak perlu menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar matematika,fisika,dll tidak cukup hanya membaca saja.
F.     Isi Kurikulum 2013
Pada SD – MI (Sekolah Dasar - Madrasah Ibtidaiyah)
Kurikulum 2013 berbasis pada sains. Kurikulum 2013 untuk SD, bersifat tematik integratif. Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
          Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi.
Mata pelajara (MAPEL) SD diantaranya:
        1. Pendidikan Agama
2. PPKn
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. IPA
6. IPS
7. Seni Budaya dan Prakarya (Muatan Lokal; Mulok)
8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan          Lokal;Mulok)
Alokasi waktu per jam pelajaran SD 35 menit
Banyak jam pelajaran per minggu Kelas I = 30 jam, kelas II= 32 jam, kelas III=34 jam, kelas IV, V,VI=36 jam

Pada SMP – MTs (Sekolah Menengah Pertama – Madrasah Tsanawiyah)
Mata pelajaran SMP MTs kurikulum 2013 sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. PPKn
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. IPA
6. IPS
7. Bahasa Inggris
8. Seni Budaya (Muatan Lokal)
9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan Lokal)
10. Prakarya (Muatan Lokal)
Alokasi waktu per jam pelajaran SMP = 40 menit
Banyak jam pelajaran per minggu 38 jam


Pada SMA – MA (Sekolah Menengah Atas – Madrasah Aliyah)
Mata pelajaran SMA – MA kurikulum 2013 sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. PPKn
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
7. Seni Budaya (Muatan Lokal)
8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan Lokal)
9. Prakarya dan Kewirausahaan (Muatan Lokal)
Alokasi waktu per jam pelajaran SMA = 45 menit
Banyak jam pelajaran per minggu SMA = 39 jam





BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
1.      kurikulum adalah rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.
2.      Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas, atau program sedangkan Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran
3.      Kelebihan Kurikulum 2013
a.     Lebih menekankan pada pendidikan karakter.
b.     Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
c.      Merangsang pendidikan siswa dari awal.
d.     Kesiapan terletak pada guru.
e.     Siswa harus aktif dan kreaktif.
f.       Penilaian di dapat dari semua aspek
Kelemahan Kurikulum 2013
a.     Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013.
b.     Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
c.      Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
d.     Guru jarang menjelaskan.
B.     Saran
1.      Untuk guru dan tenaga pengajar agar dapat mengimplementasikan kerikulum 2013 dengan baik agar tujuan kurikulum dapat tercapai.
2.      Sejauh ini buku paket yang berstandar 2013 belum banyak yang beredar sehingga alangkah lebih baik jika buku – buku berstandar kurikulum 2013 lebih cepat dibagikan ke sekolah – sekolah agar proses belajar tidak terganggu
3.      Kurikulum 2013 menekankan pada kemandirian peserta didik sehingga diharapkan peserta didik banyak berlatih sendiri dan berkreativitas tidak hanya di sekolah saja tapi bias juga di luar sekolah
C.    Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.













DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar