BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber
material alam yang cukup besar dalam bentuk silikon oksida (SiO2),
aluminium oksida (Al2O3), kalsium oksida (CaO), magnesium
oksida (MgO), kalium oksida (K2O), natrium oksida (Na2O)
yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan keramik. Perkembangan
industri keramik di Indonesia pun semakin meningkat. Kebutuhan akan
keramik sangat meningkat baik keramik untuk hiasan, ubin dan lain-lain.
Meskipun keramik termasuk bahan bangunan yang tergolong tua namun minat akan
pemakaian keramik terus meningkat setiap tahunnya.
Diharapkan dari penulisan laporan penelitian yang dilaksanakan di desa Kriyan
kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
para pembaca yang budiman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA (KERAMIK)
2.1
Pengertian
dan Sejarah Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari
bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah
mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedi tahun 1950-an
mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah,
genteng, porselin,dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal
dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat. Umumnya senyawa keramik lebih stabil
dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik
yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat
keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan
mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada
lingkungan geologi dimana bahan diperoleh.
Secara umum struktur keramik
sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas. Kurangnya beberapa
elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan
bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek.
Disamping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik
secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya
2.2 Jenis-Jenis
Keramik
1. Keramik
Konvensional
a)
Keramik Berstruktur, keramik jenis ini mempunyai
sifat mekanik yang baik.Antara bahan yang termasuk di dalam golongan ini
ialahalumina, silikon karbida, silikon nitrida, komposite dan bahanyang di
lapisi dengan keramik. Bahan ini sangat potensi digunakan di dalam mesin diesel
sebagai piston dan ruang pra pembakaran, turbo charge dan turbin gas. Ia
di gunakan jugasebagai bahan penyekat ruang pembakaran bersuhu tinggi danmata
pahat potong logam (Cutting tool).
b) Keramik Putih yaitu jenis keramik
yang biasanya berwarna putih dan mempunyai tekstur jaringan yang halus.
Keramik inidibuat dari bahan dasar lempung kualitas terpilih dan fluksdalam
jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu 1200-15000C di dalam tanur (kiln).
Contohnya keraamik tanah, porselin, keramik china, ubin keramik putih,dan
sebagainya
c) Keramik Refraktori yakni keramik
yang mencakup bahan ± bahan yang digunakan untuk menahan pengaruh
termal, kimiadan fisik. Refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan api,
batasilica, magnesit,dan sebagainya.
d) Keramik Listrik Yang termasuk
dalam kategori keramik listrik mempunyaifungsi elektromagnet dan optik dan juga
fungsi kimia yang berkaitan dengan penggunaannya secara langsung. Keramik
inidigunakan sebagai bahan penyekat, magnet, tranducer,
dan pensemikonduksi.
2. Keramik
Modern
a) Keramik OksidaKeramik oksida murni
yang digunakan sebagai alat listrik khusus dan komponen peleburan logam.
Oksida yang umumdigunakan adalah alumina (Al2O3), Zirconia (ZrO2),
Thoria(ThO2), Berillia (BeO), Magnesia (MgO), Spinel (MgAl2O4) danForsterit
(Mg2SiO4).
b) Keramik elektrooptik Keramik
elektrooptik seperti Lithium Niobate (LiNbO3)dan Lanthanum Zirconat Titanat
(PLZT) memberikan sebuah media yang dapat merubah informasi elektrik
menjadiinformasi optik atau yang dapat menggerakkan fungsi optik dengan
perintah dari sinyal elektrik.
c) Keramik magnetik dengan komposisi
dan penggunaan yang bervariasi telah dikembangkan. Bahan ini merupakan
bahandasar dari unit memori magnetik pada komputer yang besar.Keunikan sifat
elektriknya terutama digunakan pada aplikasielektronik gelombang mikro
frekuensi tinggi.
d) Bahan bakar nuklir yang berbasis Uranium
Oksida (UO2) sudahsangat luas digunakan. Bahan tersebut mempunyai kemampuanyang
unik untuk menjaga sifat-sfat yang unggul setelah penggunaan yang lama
sebagai bahan bakar pada reaktor nuklir.
e) Kristal tunggal dari berbagai jenis
bahan sekarang mulaidiproduksi untuk mengantikan kristal alami. Rubi dan
kristallaser garnet dan tabung sapir dan substrat (substrat =
sejenissemikonduktor) dikembangkan dari sebuah peleburan: kristalkwarsa
(quartz) yang besar dikembangkan dengan proseshidrotermal.
f) Keramik nitrida untuk refraktori
(refractory = bahan tahan api),dan turbin gas.
g) Enamel untuk aluminium pada industri
arsitektur.
h) Komposit logam-keramik untuk
refraktori.
i) Keramik karbida untuk bahan abrasif
(abrasive = bahan penghalus permukaan).
j) Keramik borida untuk kekuatan dan
temperatur tinggi, tahanterhadap oksidasi.
k) Keramik feroelektrik (barium
titanat) mempunyai konstantadielektrik yang tinggi.
l) Gelas-gelas nonsilika misal
transmisi infra merah, peralatansemi konduktor.
m) Penyaring molekuler (molecular
sieves)
n) Keramik gelas.
BAB III
KERAMIK
3.1
BAHAN DAN ALAT PEMBUATAN KERAMIK
Bahan pembuatan keramik antara lain :
1. Tanah liat
2. Air
3. Kwarsa
4. Kaolin
5. Flespard
6. Ball Clay
Alat pembuatan keramik antara lain :
1.
Saringan
2.
Mixer
3.
Cetakan/mold dari gypsum
4.
Oven
5.
Tungku/furnance suhu tinggi
3.2
PROSES PEMBUATAN KERAMIK
Membuat keramik memerlukan
teknik-teknik yang khusus dan unik. Hal ini berkaitan dengan sifat tanah liat
yang plastis dimana diperlukan ketrampilan tertentu dalam pengolahan maupun
penanganannya. Membuat keramik berbeda dengan membuat kerajinan kayu, logam,
maupun yang lainnya. Proses membuat keramik adalah rangkaian proses yang
panjang yang didalamnya terdapat tahapan-tahapan kritis. Kritis, karena tahapan
ini paling beresiko terhadap kegagalan. Tahapan proses dalam membuat keramik
saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Proses awal yang dikerjakan dengan
baik, akan menghasilkan produk yang baik juga. Demikian sebaliknya, kesalahan
di tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga.
Tahap-tahap
membuat keramik
1.
Pengolahan bahan
Tujuan
pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang
belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai.
Pengolahan bahan dilakukan dengan cara manual. Didalam pengolahan bahan ini ada
proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran
butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar
air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau
penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material
dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran
mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 – 100 mesh.
Pencampuran
dan pengadukan bertujuan untuk mendapatkan campuran bahan yang homogen/seragam.
Pengadukan dapat dilakukan dengan cara manual maupun masinal dengan blunger
maupun mixer.
Pengurangan
kadar air dilakukan pada proses basah, dimana hasil campuran bahan yang
berwujud lumpur dilakukan proses lanjutan, yaitu pengentalan untuk mengurangi
jumlah air yang terkandung sehingga menjadi badan keramik plastis. Proses ini
dapat dilakukan dengan diangin-anginkan diatas meja gips atau dilakukan dengan
alat filterpress.
Tahap
terakhir adalah pengulian. Pengulian dimaksudkan untuk menghomogenkan massa
badan tanah liat dan membebaskan gelembung-gelembung udara yang mungkin
terjebak. Massa badan keramik yang telah diuli, disimpan dalam wadah tertutup,
kemudian diperam agar didapatkan keplastisan yang maksimal.
2.
Pembentukan
Dalam
tahap ini, produk keramik dibentuk menggunakan bantuan cetakan/mold yang
terbuat dari gipsum.. Pada teknik cetak padat bahan baku yang digunakan adalah
badan tanah liat plastis sedangkan pada teknik cetak tuang bahan yang digunakan
berupa badan tanah liat slip/lumpur.
3.
Pengeringan
Setelah
keramik selesai dibentuk, maka tahap selanjutnya adalah pengeringan. Tujuan
utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada
badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses
penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan,
menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan
berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang
terserap pada permukaan partikel hilang. Tahap-tahap ini menerangkan mengapa
harus dilakukan proses pengeringan secara lambat untuk menghindari
retak/cracking. Proses yang terlalu cepat akan mengakibatkan keretakkan
dikarenakan hilangnya air secara tiba-tiba tanpa diimbangi penataan partikel
tanah liat secara sempurna, yang mengakibatkan penyusutan mendadak.
Cara yang
dilakukan untuk menghindari pengeringan yang terlalu cepat, pada tahap awal
benda keramik diangin-anginkan pada suhu kamar. Setelah tidak terjadi
penyusutan, pengeringan dilakukan dengan mesin pengering.
4.
Pembakaran
Pembakaran
merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang
rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam
sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi
hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral
yang terlibat. Pada pembakaran dikenal istilah Pembakaran biscuit. Pembakaran
biskuit merupakan tahap yang sangat penting karena melalui pembakaran ini suatu
benda dapat disebut sebagai keramik. Biskuit (bisque) merupakan suatu istilah
untuk menyebut benda keramik yang telah dibakar pada kisaran suhu 700 – 1000oC.
Pembakaran biskuit sudah cukup membuat suatu benda menjadi kuat, keras, kedap
air.
3.3
KEGUNAAN KERAMIK
Keramik merupakan bahan bangunan
yang mempunyai banyak kegunaan diantaranya :
1. Penutup lantai
2. Pelapis dinding kedap air
3. Hiasan atau dekorasi rumah
4. Peralatan sanitasi interior gedung
3.4
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KERAMIK
1. Keuntungan Keramik
a.
Kaya akan ragam
jenis, corak, tekstur, harga dan bahan pembentuk (batu alam, granit, marmer).
b. Kekuatan fisik
tinggi (lebih tinggi dari parket), warna tahan sangat lama, serta mudah dalam
membersihkannya.
c.
Permukaannya
anti air (daya serap airnya kecil) sehingga mudah dalam pemeliharaan dan cara
membersihkan
d. Tahan terhadap
goresan pisau dan juga tahan panas (api).
e.
Bahan dasar melimpah di alam
sehingga relatif lebih murah.
f.
Penghantar panas dan listrik yang
buruk (isolator)
2. Kerugian Keramik
a.
Pemasangannya relatif lama karena sulit untuk dipotong
b.
Pembongkarannya sulit
c.
Rapuh, getas dan mudah patah
d.
Sulit didaur ulang sehingga nilai daur ulangnya rendah
BAB IV
PENUTUP
Dari penelitian dan pengamatan yang dilaksanakan di desa Kriyan
kecamatan kalinyamatan kabupaten Jepara dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran,
antara lain :
5.1 Kesimpulan
1. Keramik merupakan salah satu bahan
bangunan yang sudah tergolong lama dan masih bertahan sampai sekarang.
2. Pembuatan keramik yang dilakukan di
PT. SANGO CERAMICS dapat digolongkan sebagai industri skala besar.
3. Dengan adanya
industri pembuatan keramik
di daerah Mangkang maka dapat membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk
sekitar.
4. Untuk prospek
ke depan, keramik
dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan apalagi jika bisa berinovasi
dengan motif dan bentuknya
5.2 Saran
1. Sebaiknya industri pembuatan keramik
dapat terus berkembang karena tidak hanya terpaku pada bentuk yang monoton tapi
dapat divariasikan.
2. Proses pembuatan keramik disarankan
agar tidak hanya memakai tenaga mesin tapi juga lebih memperbanyak penggunaan
tenaga manusia agar dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar.
3. Pembuatan keramik sebaiknya juga
memperhatikan limbah industrinya agar tidak mencemari lingkungan sekitar
pabrik.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri